Sisi Unik KTT G20: Lihat Wartawan 'Berpanas Ria', Presiden Jokowi Ajak Wartawan Berteduh di Tempat VVIP Tahura

- Kamis, 17 November 2022 | 20:22 WIB
Presiden Jokowi uh saat mengenalkan bibit mangrove di Tahura (Biro Pers Setpres)
Presiden Jokowi uh saat mengenalkan bibit mangrove di Tahura (Biro Pers Setpres)

BANDUNG HITS- Ada hal menarik pada hari kedua rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Rabu, 16 November 2022.

Melihat banyak yang "berpanas ria" akhirnya Presiden Joko Widodo mengajak ofisial media dan wartawan yang meliput di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai untuk berteduh di tempat VVIP sambil menanti kedatangan para pemimpin G20.

Di Pendopo Wantilan, Presiden Jokowi juga berbincang dengan para wartawan. Kepada Alex, wartawan asal Amerika Serikat, Presiden menjelaskan mengenai mangrove dan Tahura.

Baca Juga: Sisi Unik KTT G20: KTT Usai, tapi Jokowi Masih Gelar Pertemuan Bilateral, Ini Presiden yang Diajak Dialog

"Kita memiliki 33 spesies (mangrove) di sini," kata Presiden Jokowi.

Para ofisial media perwakilan dari negara G20 mengaku senang karena tanpa aturan protokoler yang ketat, mereka bisa berbincang langsung dengan Presiden Jokowi.

Salah satunya Athi Geleba dari Afrika Selatan yang sangat terkesan dengan keramahan Presiden Jokowi.

"Anda tahu, kami sedang duduk di bawah sinar matahari dan dia mengundang kami ke bagian yang lebih sejuk di mana ada tempat teduh dan di sana juga menawari kami minuman dan dia sangat ramah, sangat mudah diakses," ungkap Athi.

Baca Juga: Sisi Unik KTT G20: Saat Ibu Iriana dan Madam Peng Bertukar Alat Musik Tradisional

"Kami sebenarnya sangat terkejut ketika Presiden mengundang kami untuk datang dan bergabung dengannya," ujarnya menambahkan.

Selepas itu, Presiden Jokowi mengajak para wartawan untuk berkeliling Tahura dan melihat mangrove. Presiden memperkenalkan langsung spesies mangrove yang ada di area pembibitan, antara lain _Rhizopora apiculata_, _Bruguiera gymnorrhiza_, dan _Celiops tagal_.

"Ini usia bibitnya 3 hingga 6 bulan," ujar Presiden seraya menunjukkan sejumlah bibit mangrove.

Baca Juga: KTT G20 : Transformasi Digital Percepat Pemulihan Global,. Ini Keuntungan Adanya Digitalisasi

"Kita mulai menanam mangrove di sini pada tahun 1996," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X