Presiden Jokowi Bicara Tegas di Brussels Sebab Uni Eropa Kerap Mendikte, Ini Penegasan Presiden Soal Kemitraan

- Jumat, 16 Desember 2022 | 05:49 WIB
Presiden Joko Widodo berpidato tegas saat memperingati 45 tahun kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE), memperingatkan Uni Eropa soal.kemitraan. (Laily Rachev, Biro pers setpres)
Presiden Joko Widodo berpidato tegas saat memperingati 45 tahun kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE), memperingatkan Uni Eropa soal.kemitraan. (Laily Rachev, Biro pers setpres)

BANDUNG HITS- Presiden Joko Widodo berpidato tegas saat memperingati 45 tahun kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE), memperingatkan Uni Eropa soal.kemitraan.

Hal itu dikarenakan Presiden Joko Widodo melihat Uni Eropa kerap mendikte misalnya dalam perdagangan minyak kelapa sawit dan hilirisasi nikel.

Presiden mendorong kemitraan kedua belah pihak harus didasarkan pada prinsip kesetaraan.

Baca Juga: Tempuh Perjalanan 14 Jam Usai Lawatan ke Brussels, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Tanah Air

Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada acara pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, 14 Desember 2022.

Sebagai Ketua ASEAN 2023, Presiden Jokowi merupakan satu dari enam pemimpin yang diminta sampaikan pandangan di acara pembukaan.
 
“Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Bertemu PM Swedia di Brussels, Berikut yang Diinginkan Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menambahkan, selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi _economic powerhouse. Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan.

“Dengan demikian kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan,” ujar Presiden Jokowi.
 
Menurut Presiden, September tahun 2022 ini, ASEAN-Uni Eropa Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN dan 63% responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pertemuan Bilateral dengan PM Belanda Bahas Kejahatan Lintas Batas, Ini Bahasan Lainnya
 
“69% responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam 2 tahun ke depan dan 97% responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya,” jelas Presiden.
 
Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

"Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara,” jelas Presiden Jokowi.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X